Travel

Pengalaman Wisata Korea Selatan – Hari Keberangkatan

Penerbangan AirAsia ke Korea
Sunrise dari atas pesawat 30 menit sebelum mendarat di Incheon International Airport

HARI– 1 KEBERANGKATAN

Setelah melakukan semua persiapan yang dibutuhkan untuk kunjungan ke Korea Selatan, hanya tinggal menunggu hari saja untuk sebelum hari keberangkatan.

By the way, saya sebenernya melakukan satu kesalahan yang lumayan fatal sih sebelum perjalanan ini yaitu tidak segera melakukan penukaran uang. Karena merasa ada money changer di dekat rumah, saya jadi yang menggampangkan dan selalu menunggu besok buat menukar uang. Sampai ketika H-1 kira-kira jam 2 siang saya berangkat menukar uang, dan ketika sudah sampai di money changernya tidak ada uang won tersisa. Saya langsung panik. Apalagi jarak money changer yang lain lumayan jauh dan hari sudah sore. Jam tutup money changer­nya adalah jam 4. Jadi walapun saya maksa kesana pun akan percuma karena tempatnya pasti sudah tutup. Saya pulang dengan tangan hampa.

Ternyata kesialan saya enggak berhenti sampai di sini saja, kira-kira jam 8 malam saya dapat SMS dari maskapai AirAsia kalau penerbangan saya di reschedule. Jadwal asli penerbangan saya jam 19.00 dari Jakarta dan akan sampai Kuala Lumpur sekitar jam 22.00 lalu dilanjutkan dengan penerbangan Kuala Lumpur-Seoul jam 01.00 dini hari. Namun SMS reschedule yang saya terima mengatakan saya dipindahkan ke penerbangan jam 21.00 dari Jakarta dan akan sampai di Kuala Lumpur sekitar pukul 00.00 dini hari dengan penerbangan lanjutannya jam 01.00 dini hari. Kalau melihat angka, sebenarnya mungkin saja saya mengambil penerbangan yang jadwalnya sudah diganti. Tapi kondisinya saya sama sekali belum pernah keluar negeri dan saya tidak tahu bagaimana bentuk Bandara KLIA2. Sehingga saya enggak mau gambling dengan mengambil penerbangan yang jadwalnya mepet sekali. Masalahnya juga enggak ada yang menjamin pesawat dari Jakarta akan takeoff ontime. Enggak lucu aja sih kita ketinggalan pesawat yang ke Seoul gara-gara delay pesawat dari Jakarta. Karena adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut, akhirnya saya panik memutuskan untuk menelpon call center AirAsia. Saking bingungnya, saya enggak sadar kalau ternyata saya menelpon call center bukan di jam kerja. Pantas saja panggilan saya semalaman enggak diangkat sama sekali. Apalagi saya belum packing juga. huft. Uang belum tukar, jadwal pesawat di reschedule, belum packing, terus panik. Lengkap banget kesialan ini. Saya sampai enggak bisa tidur semalaman. Mana saya sendirian berangkatnya karena saya ambil jadwal pesawat yang beda dengan teman jalan. Jadinya saya enggak bisa berkeluh kesah sama siapa-siapa. #crying.

Karena travel must go on, saya akhirnya dengan tegar selesai packing dan merencanakan hal-hal yang harus saya lakukan begitu pagi tiba.

HARI KEBERANGKATAN

Pagi harinya, saya segera meluncur ke kantor untuk menaruh backpack selagi saya harus berangkat ke money changer untuk menukar uang. Bayangkan saya baru menukar uang di hari keberangkatan. Sungguh kejeniusan yang hakiki. Waktu itu saya menukar uang Korean Won dan Ringgit Malaysia. Uang Ringgit Malaysia saya gunakan untuk beli makan di area Bandara KLIA2. Jam 9 pagi saya sudah dapat uangnya dan buru-buru balik lagi untuk ambil tas. Sekitar jam 10 saya sudah berangkat ke Bandara naik bus Damri dari Terminal Kampung Rambutan. Sebenernya saya buru-buru berangkat adalah agar saya bisa ke costumer service AirAsia yang ada di Bandara untuk mengganti jadwal. Karena di telpon berkali-kali saya tetap tidak tersambung dengan call center AirAsianya. Saya berharap bisa terbang dengan pesawat jam 14.00 kalau tetap tidak bisa diusahakan terbang dengan pesawat jam 19.00. Saya sampai di Bandara sekitar pukul 12.00 dan langsung lari-lari ke costumer servicenya. Ketika saya ceritakan permasalahan yang terjadi pada saya, pegawai CS nya mengatakan kalau saya masih bisa mengganti jadwal jam 14.00 karena saat itu masih ada kursi. Senangnya si mbak CS ini gercep sekali melakukan penggantian jadwal dan ngeprint tiketnya karena tahu waktu saya enggak banyak untuk check-in. Si mbak CS juga bilang saya untuk buru-buru ke konter check in karena waktunya sudah sangat mepet dengan jadwal berangkat pesawat. Proses check-in sempat sedikit terhambat karena ada penumpang yang hampir nyerobot antrain, untung saja petugas konter check-in mau mendahulukan saya karena jam berangkat yang sudah mepet tadi. Setelah check-in, syukurnya urusan imigrasi juga lancar. Padahal sempet degdegan dikira bakal ditanya macem-macem. Ternyata cuma nunjukin paspor dan di cap doang. Hihihi. Selesai urusan imigrasi, ternyata saya masih ada waktu untuk solat jamak Dhuhur-Ashar waktu itu.

Pesawat takeoff tepat waktu. Di dalam pesawat rasanya lega sekali akhirnya keangkut ke Kuala Lumpur. Haha. Setalah di dalam pesawat, saya baru berasa kalau lapar. Dari pagi enggak inget belum menyentuh makanan. Perjalanan pesawat ke Kuala Lumpur ditempuh dengan lancar dan saya mendarat di Bandara KLIA2 sekitar jam 17.00 waktu Malaysia.

Setelah turun dari pesawat, kita bisa langsung menuju ke area transfer penerbangan internasional. Setelah kita masuk ke dalam area transfer penerbangan internasional, akan dibagi lagi menjadi 3 area, yaitu gate L, P, dan Q. Tadinya saya pikir bandara KLIA2 ini kecil karena bandara ini di khususkan untuk penerbangan AirAsia saja. Ternyata untuk area L saja, ada 22 gate penerbangan pesawat. Fiuh, ini kalau saya mau jadi pakai jadwal reschedule saya, enggak ngerti lagi deh bagaimana. Hahah. Di area transfer ini akhirnya saya bisa mengisi perut saya. Disini lumayan banyak variasi makanannya, tapi saya ujung-ujung nya ke MCD. Tapi saya lupa kalau MCD di luar negeri kemungkinan enggak ada menu nasi dan ayam. Adanya menu ayam dan kentang goreng. Hiks.

Suasana di bandara klia2
Suasana di KLIA2 di depan MCD pas saya makan

Setelah selesai urusan mengisi perut, kebetulan sudah masuk waktu solat magrib. Jadi saya solat jamak maghrib-isya dulu. Ruangan musholanya enak sekali, besar bersih dan sepi. Tapi saya enggak berani gegoleran di sana karena ada tulisan peringatannya. Setelah beres solat, saya langsung bergegas mencari gate tempat saya menunggu pesawat. Waktu itu seinget saya harus ke gate 22. Ini letaknya di ujung sekali. Di perjalanan menuju gate 22, kita akan diperiksa lagi di x-ray. Waktu itu petugas x-ray malaysia tanya saya mau kemana dan saya jawab ke Korea, tapi dia bingung karena saya cuma bawa backpack kecil. Hihihi.

Lorong Menuju Gate L22 Banara KLIA2
Lorong Menuju Gate L22 Bandara KLIA2 tempat saya boarding

Di gate 22, sembari menunggu saya melakukan pengisian daya pada ponsel saya. Di sepanjang gate ini akan banyak ditemukan colokan listrik dan tap water. So buat yang mau jalan-jalan keluar bisa bawa wadah minum. Lumayan enggak perlu beli minumnya pakai tap water saja. Oya colokan di Malaysia ini enggak semua yang lubangnya bulat. Ada yang lubangnya pipih. Jadi lumayan harus mencari colokan yang lubangnya bulat.

Waktu saya lagi charger ponsel, enggak sengaja ketemu turis dari Indonesia yang dia traveling berdua saja dengan ibunya. Kita banyak ngobrol-ngobrol sih. Mereka jadwal pulang-perginya persis sama saya, tapi mereka menjelajah pulau jeju juga. saya mah enggak, di Seoul aja. Hihi. Turis hemat. Enggak lama saya juga bertemu rombongan Cici-cici dari Medan. Mereka lucu dan ramai sekali pas cerita. Mereka adalah rombongan wisata tur travel gitu. Tapi ketemuan sama tour leadernya nanti di Incheon.  Jam 00.30 kami melakukan boarding dan terbang selama 6 jam menuju Bandara Incheon International airport, Korea.

72 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *