Liburan Akhir Pekan Ke Bandung. Enaknya Kemana ya? Part 3

Sudahkah anda bosan dengan tulisan liburan akhir pekan ke Bandung? Kalau sudah, maafkan saya untuk tambahan satu tulisan lagi. hahah. Karena Bandung selalu punya banyak cerita, begitupun Jogja. By the way, tulisan Bandung Seri 3 ini nggak ada hubungannya sama sekali dengan tulisan part 1 dan part 2 nya.

Baca Juga : Liburan Akhir Pekan Ke Bandung. Enaknya Kemana ya? Part 1

Ereveld Pandu

Kali ini saya ke Bandung bareng kak Yunita, Bang Derus, Bang Eka, Mas Ris, Moses dan Titi yang tujuan utamanya adalah ke Ereveld Pandu Bandung. Ada yang tahu tentang Ereveld nggak sih? Jadi Ereveld adalah komplek makam kehormatan Belanda di Indonesia. Iya kakak-kakak kita wisatanya ke Kuburan.

Sekilas tentang Ereveld dulu kali ya. Di Indonesia total ada 7 komplek makan kehormatan Belanda yang semuanya ada di Pulau Jawa. Yang terdekat di Jakarta ada di Menteng Pulo dan Ancol. Sisanya, ada Ereveld Pandu di Bandung, Ereveld Leuwigajah di Cimahi, Ereveld Kali Banteng dan Candi di Semarang, dan yang terakhir Kembang Kuning di Surabaya. Semua cantik dan bisa dikunjungi secara gratis dari jam 07.00 sampai jam 17.00.

Ereveld Pandu di Bandung adalah tempat peristirahatan terakhir Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Selain itu ada juga makan warga sipil yang meninggal di kamp-kamp konsentrasi Jepang di Bandung dan sekitarnya serta korban yang gugur pada masa revolusi. By the way¸komplek Ereveld Pandu ini ada di dalam kuburan cina yang ada di jalan Pandu. Jadi sebelum masuk ke komplek Ereveld kita harus melewati kuburan dulu. Mayan sih kalo udah gelap. Haha.

Kesan yang didapatkan pas kesana makamnya bersih dan sangat terawat. Bapak Purwadi, penjaga Ereveld Pandu dan staf juga sangat ramah serta memberikan banyak informasi mengenai komplek makan kehormatan ini. Yang penting kalo namanya ke makam kitanya jangan pecicilan dan jangan lupa pakai baju yang pantas ya. Untuk wisata edukasi dan tempat hunting foto, tempat ini layak dikunjungi.

Setelah pulang dari Ereveld Pandu sebetulnya kami sudah enggak ada kepikiran mau kemana. Jadi setelah itu kami pindah-pindah tempat secara random dan secara kebetulan semua tempat yang kami kunjungi adalah tempat makan jadi bahasan selanjutnya adalah impresi saya mengunjungi tempat-tempat ini selama di Bandung.

Warung Bubur Mang Oyo

Bangun tidur dan laper pas di Bandung, ada satu rekomendasi tempat buat sarapan, Warung Bubur Mang Oyo. Keunikan bubur di tempat ini tuh buburnya super kental. Jadi kalo di balik, bubur nggak bakalan jatuh dari piring. Eh tapi kalo buburnya sudah dikasih topping ya jangan dibalik, entar tumpah semua ayam, cakue, sama daun bawangnya. Hahah.

Menurut saya pribadi sih rasa buburnya kayak bubur kebanyakan. Nggak yang super istimewa banget. Kata Bang Derus porsinya kurang buat dia. Kalo buat saya sih porsinya pas. Oh iya bubur ini disajikannya dingin ya, biar kental itu tadi sih. Jadi buat yang pengen sarapan makanan panas silahkan coret warung makan ini dari daftar tempat makan kalian.

Oya Warung Bubur Mang Oyo ini lokasinya di jalan Sulanjana 30, Bandung. Harga bubur ayam plus telur sekitar delapan belas ribu seporsinya. satu lagi yang penting kalo minum teh hangat disini gratis. Pecinta gratisan. Hahah.

Sop Buntut Dapur Dahapati

Buat yang suka sop buntut wajib coba makan di DapurDahapati. Kata Bang Eka sop buntut ini paling enak se Asia tenggara. Karena saya bukan penggemar sop berdaging dan jarang banget makan sop daging, saya nggak tahu apakah ini benar seenak yang dibilang karena nggak ada referensi.

Kemarin kami mencoba dua menu, sop buntut original dan sop buntut goreng. Kalo selera saya sih, saya akan rekomen sop buntut yang original aja. Karena pas makan sop buntut goreng, berasa ada rasa manis yang ninggal di lidah. Buat yang suka makanan manis, mungkin akan lebih doyan yang sop buntut goreng.

Tadinya saya pikir namanya digoreng mungkin akan kriyuk-kriyuk. Salah besar saudara-saudara. Jadi ya hanya daging buntut yang di goreng dan terpisah dari kuahnya. Tenang aja, masih dapat kuahnya kok. Oya jangan kuatir dagingnya empuk banget. Buat pecinta sop dengan isian daging, kalian harus coba makan di Dapur Dahapati.

Dapur Dahapati lokasinya di jalan Cipaganti. Tempatnya pakai rumah Kolonial Belanda gitu. Keren deh. Oh iya harganya enam puluhan ribu satu porsinya untuk sop buntut original maupun sop buntut goreng.

Kineruku

Namanya lucu dan susah sekali diingat. Hahah. Tempat jni adalah sebuah kafe yang punya keunikan ada perpustakaan di dalam kafenya. Suasananya enak banget buat dipakai baca buku. Bisa pinjam buku di dalam dong yang pasti. Foto buat Instagram pun bisa banget buat pencitraan. Hahah.

Masuk ke kafe ini, kita harus menitipkan tas ke loker yang di depan kafe. Tas sekecil apapun nggak bisa masuk. Buat yang mau internetan disini silahkan kecewa karena di kafe ini nggak ada wifinya. Jaringan provider ponsel pun kurang bagus disini. Tapi positifnya, makanannya lumayan enak. Kemaren kami pesen nasi goreng sih enak.

Jadi Kineruku ini emang paling pas buat tempat baca. Buat ngerjain tugas juga enak sih, kalo ngerjain tugasnya nggak pakai akses internet oke kok. Kafe Kineruku berada di lokasi jalan Hegarmaneh.

Noah’s Barn

Noah’s Barn ini tipikal kafe kekinian banget. Suasananya super cozy. Tempatnya punya interior super kece yang instagramable banget. Poin plusnya makanannya enak. Kemarin kami mencoba cemilan-cemilan disana. Dari Pizza, Kentang dan sosis, sampai keiknya pun enak. Pilihan menunya banyak baik makanan dan minuman.

Tempat ini paling enak dipakai untuk tempat ngumpul bareng teman. Di kafe ini ada bagian Indoor dan outdoornya. Tapi ya berhubung ke Bandung, kok rasanya apa banget nggak sih ke kafe begini, padahal di Jakarta juga banyak kafe. Walapupun nggak masalah juga sih kali lagi emang pengen nongkrong aja gitu. Rekomen untuk yang mau ngumpul atau ketemuan sama teman atau mantan.

Baca Juga : Liburan Akhir Pekan Ke Bandung. Enaknya Kemana ya? Part 2

Braga Permai

Kayaknya pas ke Bandung sebelumnya saya pernah melewati tempat ini, tapi kok ya nggak nggeh ada tempat makan enak disini. Tempat ini nggak pernah sepi orang. Menunya ala-ala kolonial yang bacanya pun saya susah. Kalau harganya standar restoran sih.
Kemarin kami mencoba banyak banget menu. Mulai dari Huzarensla Salad, Calzone, Pizza, Steak, Bitterballen sampai es krim dan nggak mengecewakan rasanya. Buat saya, paling berkesan sih salad sama es krim.

Saladnya walaupun ada dagingnya tapi rasanya seger gitu, unik banget rasanya. Es krim homemadenya juga enak banget. Kami mencoba rasa coklat dan stroberi dan menurut saya sih rasanya masih lebih enak dari kedai es krim Belanda yang terkenal di Jakarta. Kami yang tadinya pesen satu gelas es krim buat rame-rame akhirnya sampai nambah 2 kali. Makan di restoran ini sih saya rekomen.

Sudah malam dan kenyang dong. Sudah makan di banyak banget tempat makan disatu hari yang sama. Waktunya kami pulang buat istirahat. Esok harinya kami nggak kemana-mana sayangnya karena mager banget dan keenakan gibah di apartemen.

Sekian perjalanan ke Bandung kali ini. Sampai jumpa ditulisan selanjutnya. XOXO